makalah lumut
LUMUT
Digunakan untuk Memenuhi Tugas
Biologi
LUMUT
Digunakan untuk Memenuhi Tugas
Biologi
Oleh:Marselinus
Kelas:X-b
SMAK Frater
Don Bosco
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan Makalah Taksonomi Tumbuhan yang berjudul “Tumbuhan Lumut (
Bryophyta )”. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan
ilmu yang saya miliki. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada teman-teman dan kepada pihak yang membantu sehingga terselesainya
makalah ini.
Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliahTaksonomiTumbuhan
yang telah membimbing saya belajar banyak hal berkaitan tentang mata kuliah
Taksonomi Tumbuhan. Akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa saya berharap dan
berdoa agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri selaku
sebagai penyusun dan umumnya bagi para pembaca makalah ini. Amin
Tarakan 13 febuari 2017
Penulis Marselinus
DAFTAR ISI1. Kata Pengantar…………………………………………………………………………………2. Daftar Isi…………………………………………………………………………………………3. BAB I PENDAHULUANv Latar Belakang………………………………………………………………………1v Rumusan Masalah………………………………………………………………….2v Tujuan Penulisan……………………………………………………………………2v Manfaat Penulisan………………………………………………………………….34.BAB II PEMBAHASAN2.1.Pengertian lumut…………………………………………………………………………4 Klasifikasi………………………………………………………………………………….5v Siklus hidup………………………………………………………………………………..v Perkembangan…………………………………………………………………………….7v Pergiliran keturunan tumbuhan lumut…………………………………………….8v Macam-macam lumut…………………………………………………………………..9v Peranan tumbuhan lumut dalam ekosistem……………………………………16v Manfaat bryophyta…………………………………………………………………….17v Penyesuaian bryophyta dan masalah hidup di darat……………………….5.BAB III PENUTUPv Kesimpulan……………………………………………………………………………..19v Saran……………………………………………………………………………………….20DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BRYOPHYTA (
TUMBUHAN LUMUT )
1.1. Latar
belakang
Lumut
merupakan tumbuhan kecil, lembut yang apakah secara khas tinggi 1-10 cm (0.4-4
inchi), meskipun beberapa jenis adalah banyak lebih besar. Mereka biasanya
tumbuh berdekatan bersama-sama di dalam keset / dasar, perdu atau di tempat
rindang. Mereka tidak mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun yang
sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Pada lumut tertentu menghasilkan
capsule spora yang nampak seperti paruh yang dilahirkan pada tangkai tipis. Ada
kira-kira 10,000 jenis lumut digolongkan pada Bryophyta. Divisi Bryophyta
dahulu mencakup tidak hanya lumut, tetapi juga liverworts dan hornworts.
Sekarang ini lain, dua kelompok Bryophyta adalah ditempatkan dalam divisi
tersendiri.Tumbuhan Bryophyta merupakan tumbuhan yang paling primitive yang
tidak memiliki akar sesungguhnya, batang, atau tangkai. Mereka sejak lima ratus
juta tahun.Bryophyta merupakan tumbuhan kecil, herbaceous yang tumbuh tertutup,
selalu berkumpul menjadi alas bebatuan, tanah, ataupun menjadi epifit pada
batang dan cabang tanaman. Bryophyta terbagi dalam 3 golongan yaitu, lumut hati
( hepaticophyta ), lumut daun dan lumut tanduk.
1.2.Rumusan
masalah
Apa yang di maksud dengan tumbuhan lumut?
Bagaimana ciri-ciri tumbuhan lumut?
Bagaimanakakah pengklasifikasian tumbuhan
lumut?
Bagaimanakah siklus hidup, perkembangan
serta pergiliran keturunan tumbuhan lumut?
Apa sajakah pengelompokan atau
macam-macam tumbuhan lumut?
Bagaimanakah peranan tumbuhan lumut bagi
ekosistem dan kehidupan manusia?
Bagaimanakah penyesuaian bryophyta
terhadap masalah hidup didarat?
1.3.Tujuan
penulisan.
Untuk mengetahui apa itu tumbuhan lumut.
Untuk mengetahui ciri-ciri dari tumbuhan
lumut.
Untuk mengetahui klasifikasi dari
tumbuhan lumut.
Untuk mengetahui siklus hidup,
perkembangan serta pergiliran keturunan dari tumbuhan lumut.
Untuk mengetahui macam-macam tumbuhan
lumut.
Untuk mengetahui peranan tumbuhan lumut
bagi ekosistem dan kehidupan manusia.
Untuk mengetahui bagaimana tumbuhan lumut
menyesuaikan diri terhadap masalah hidup di darat.
1.4.Manfaat
penulisan.
Adapun
manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi kewajiban dalam tugas perkuliahan
serta untuk lebih mendalami pembahasan materi tentang tumbuhan lumut (
bryophyta ).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Lumut
Secara ilmu
tumbuhan, lumut termasuk Bryophyta, atau tumbuhan non vaskuler. Mereka dapat
dibedakan dari yang serupa liverworts ( Marchantiophyta atau Hepaticae) dengan
multi-cellular mereka rhizoids. Lain perbedaan bukanlah universal untuk semua
lumut dan semua liverworts, yang membedakan “batang” dan “daun-daun”, ketiadaan
daun-daun yang terbagi-bagi atau berlekuk, dan ketidakhadiran daun-daun diatur
dalam tiga golongan, semua menunjuk tumbuhan lumut. Sebagai tambahan terhadap
kekurangan suatu sistem vaskuler, lumut mempunyai gametophyte-dominant siklus
hidup, yaitu. sel haploid untuk kebanyakan siklus hidupnya. Sporophytes
(diploid) berumur pendek dan dependent pada atas gametophyte. Ini adalah
berlawanan dengan pola aturan yang diperlihatkan oleh kebanyakan “tumbuhan
tingkat tinggi”. Di dalam tumbuhan vaskuler, sebagai contoh, haploid generasi
diwakili oleh pollen dan ovule, sedang diploid generasi adalah tumbuhan
berbunga yang umum dikenal.
Ciri-ciri
lumut:
v Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya
autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut
sebagai epifit. Jika pada hutan banyak pohon dijumpai epifit maka hutan
demikian disebut hutan lumut.
v Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai
pembuluh angkut (xilem dan floem). Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia
(alat-alat kelamin) yaitu: Alat kelamin jantan disebut Anteridium yang menghasilkan
Spermatozoid. Alat kelamin betina disebut Arkegonium yang menghasilkan Ovum.
v Jika kedua gametangia terdapat dalam satu
individu disebut berumah satu (Monoesius). Jika terpisah pada dua individu
disebut berumah dua (Dioesius). Gerakan spermatozoid ke arah ovum berupakan
Gerak Kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa lendir yang
dihasilkna oleh sel telur.
v Sporogonium adalah badan penghasil spora,
dengan bagian bagian :- Vaginula (kaki) – Seta (tangkai) – Apofisis (ujung seta
yang melebar) – Kotak Spora : Kaliptra (tudung) dan Kolumela (jaringan dalam
kotak spora yang tidak ikut membentuk spora). Spora lumut bersifat haploid.
2.2.
Klasifikasi
Klasifikasi
lumut hati
Kingdom : Plantae
Division : Hepaticophyta
Class : Hepaticosida
Ordo : Hepaticoccales
Family : Hepaticoceae
Genus : Hepaticopsida
Species : Hepaticiopsida sp
Klasifikasi
lumut Daun
Kingdom : Plantae
Division : Bryophyta
Class : Bryopsida
Ordo : Bryopceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida
Species : Bryopsida sp
2.3. Siklus
Hidup
Kebanyakan
dari tanaman memiliki dua bagian kromosom di sel-selnya (diploid, beberapa
kromosom hidup dengan sebuah pasangan yang mengandung informasi genetik yang
sama). Sedang lumut (dan Bryophyta lain) hanya memiliki satu set kromosom
(haploid, beebrapa kromosom hidup dalam sebuah salinan sel yang unik). Periode
siklus hidup lumut secara lengkap, merusak kromosom, tetapi hal ini hanya pada
sporofit.
Ciri Siklus
Hidup Lumut (Polytricum commune)
Lumut hidup
diawali dari sebuah spora haploid, yang bertunas untuk memproduksi sebuah
protonema, yang menumpuk filamen atau thalloid (flat dan thallus like). Ini
merupakan tingkatan sementara dalam hidup lumut. Dari protonema tumbuh
gametophore yang dideferensiasi menjadi tangkai dan akar/ leaves (mikrofil).
Dari keterangan dari tangkai atau cabang develop organ sex lumut. Organ betina
disebut archegonia (archegonium) dan terlindungi oleh kumpulan tangkai yang
termodifikasi yang disebut perichaetum (plural, perichaeta). Archegonia
memiliki leher disebut venters dimana sperma jantan turun. Organ jantan disebut
antheridia (singular antheredium) dan tertutup oleh modifikasi tangkai disebut
perigonium (plural, perigonia).Lumut bisa menjadi dioicous atau monoicous. Pada
lumut dioicous, kedua organ sex, jantan dan betina terlahir pada gametofit
tanaman. Pada monoicous (juga disebut autoicous) lumut, mereka terlahir pada
tanaman yang sama. Pada pengairan, sperma dari antheridia berjalan ke
archegonia dan terjadi fertilisasi, mengawali produksi sporofit diploid. Sperma
lumut adalah biflagellate, mereka memiliki dua flagella yang membantu sebagai
daya pendorong. Tanpa air, fertilisasi tidak dapat terjadi. Setelah
fertilisasi, sporofit mandul didorong keluar dari archegonial venter. Ini
membutuhkan kira-kira seperempat sampai setengah tahun untuk sporofit untuk
matang. Badan sporofit terdiri dari gagang panjang, disebut seta, dan capsule
disebut operculum. Capsule dan operculum terlapisi oleh calyptra yang merupakan
sisa archegonial venter. Calyptra biasanya mengecil / berkurang ketika capsule
matang. Withing the capsule, sel-sel pereproduksi spora mengalami meiosis untuk
membentuk spora haploid, dimana siklus dapat berjalan lagi. Mulut capsule
biasanya dikelilingi oleh set gigi disebut peristome. Ini mungkin tidak terjadi
pada beberapa lumut.Pada beberapa lumut, struktur vegetatif hijau disebut
gemmae yang diproduksi pada tangkai atau cabang, yang bisa merusak dan
membentuk kembali tanaman tanpa perlu melalui fertilisasi. Ini disebut dengan
reproduksi asexual.
2.4.
Perkembangan
Perkembangan
lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora yang kecil dan
haploid, berkecambah menjadi suatu protalium yang pada lumut dinamakan
protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi besar, adapula yang tetap
kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang
menjadi tumbuhan lumutnya. Tubuh tumbuhan lumut berupa tallus seperti
lembaran-lembaran daun (hepaticae), atau telah mempunyai habitus seperti pohon
kecil dengan batang dan daun-daunnya (pada musci), tetapi padanya belum
terdapat akar yang sesungguhnya, melainkan hanya rizoid-rizoid yang berbentuk
benang-benang atau kadang-kadang memang telah menyerupai akar. Pada tumbuhan
inilah dibentuk gametangium.Setelah sel telur dibuahi oleh spermatozoid yang
bentuknya seperti spiral atau alat pembuka gabus tutup botol dengan dua bulu
cambuk itu, maka zigot tidak memerlukan waktu istirahat dulu tetapi terus
berkembang menjdi embrio yang diploid.Bagian bawah embrio dinamakan kakinya.
Kaki masuk ke jaringan lumut yang lebih dalam dan berfungsi sebagai alat
penghisap (haustorium). Embrio itu lalu tumbuh merupakan suatu badan yang bulat
atau jorong dengan tangkai pendek atau panjang dan seperti telah telah disebut di
atas disebut sporogonium. Di dalam bagian yang bulat itu dibentuk spora, oleh
sebab itu bagian tersebut juga disebut capsule spora. Capsule spora juga
dianggap sinonim dengan sporogonium karena leher arkegonium amat sempit, maka
sporogonium tidak dapat menembusnya dan bekas dinding arkegonium ikut terangkat
dan merupakan tudung capsule spora. Mengingat bentuknya seperti tudung akar,
pada ujung akar dan mungkin juga mempunyai fungsi yang sama sebagai pelindung,
maka bekas dinding arkegonium itu juga dinamakan kaliptra. Jaringan dalam
capsule spora dinamakan arkespora. Arkespora membentuk sel induk spora, dan
dari satu sel induk spora dengan pembelahan reduksi terjadilah 4 spora yang
berkelompok merupakan tetrade. Seringkali pada pembentukan spora itu ditentukan
pula jenis kelaminnya. Dari spora itu, bergantung pada macam sporanya, akan
utmbuh lumut yang berumah satu atau berumah dua. Spora itu membulat sebelum
terpisah-pidah dan terlepas dari capsule spora.
2.5.
Pergiliran Keturunan Tumbuhan Lumut
Tumbuhan lumut
mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa yang dikenal orang
sebagai tumbuhan lumut merupakan tahap gametofit (tumbuhan penghasil gamet)
yang haploid (x = n). Dengan demikian, terdapat tumbuhan lumut jantan dan
betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin
sekaligus.Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan
sel-sel kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium.
Kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan.
Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang
(pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk
membuahi ovum.Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak
mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid (x = 2n)
dan berusia pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan). Sporofit akan
membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium
berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan
melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut
protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan
menumbuhkan gametofit baru.
2.6.
Macam-Macam Lumut:
Lumut Hati (Hepaticopsida).
Lumut hati
tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah, pohon atau
tebing. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan.
Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini
menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok
peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota
lebih dari 6000 spesies.Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap
zat-zat makanan. Tidak memiliki batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif
dengan membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan
dan betina. Contohnya: Ricciocarpus, Marchantia dan lunularia
Ciri-ciri:
ü tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai
rhizoid
ü gametofitnya membentuk anteredium dan
arkegonium yg berbntk spt payung.
ü sporofit perumbuhannnya terbatas krn tdk
mempunyai jaringan meristematik
ü berkembang biak scr generatif dgn oogami, dan
scr vegetatif dgn fragmentasi, tunas, dan kuncup eram
ü habitatnya ditempat lembab.
Susunan
Tubuh
Berdasarkan
bentuk talusnya lumut dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1). Lumut
hati bertalus
2). Lumut
hati berdaun
Menyerupai
talus (dorsiventral), bagian atas dorsal berbeda dengan bagian bawah ventral.
Daun bila ada tampak rusak dan tersusun pada tiga deret pada batang sumbu. Alat
kelamin terletak pada bagian dorsal talus pada /pada jenis terletak pada bagian
terminal, sporogonium sederhana tersusun atas bagian kaki dan kapsul atau kaki
tangkai dan kapsul. Mekanisme merakahnya kapsul tidak menentu dan tidak
teratur.
Seperti pita
bercabang menggarpu dan menyerupai rusuk ditengah mempunyai rizoid. Pada rusuk
tengah, terdapat badan seperti piala dengan tepi yang bergigi, yang disebut
piala eram atau keranjang eram kepala atau mangkok. Kemudian puncup-puncup eram
atau tunas yang disebut gema mudah terlepas oleh air hujan
Protonema
lumut hati umumnya hanya berkembang menjadi suatu bulu yang pendek. Sebagian
besr lumut hati mempunyai sel-sel yang mengandung minyak, minyak itu terdapat
dalam bentuk yang spesifik kumpulan tetes-tetes minyak aksiri dalam bentuk
demikian. Minyak tadi tidak pernah ditemukan pada tumbuhan lain.
Perkembangbiakan
Secara
aseksual, menggunakan spora dan tunas, secara seksual, ex: Maechantia.
Anteridium terpancang pada permukaaan atas, bentuknya seperti cakram. Dasar
bunga betina agak melebar dan membentuk paying, dengan cuping berbentuk jari,
umumnya berjumlah 9. Arkegonium tumbuh pada alur-alur diantara cuping-cuping
dengan leher menekuk ke bawah. Anteridium merekah mengeluarkan sperma menuju ke
arkegonium. Generasi sporofit dari telur yang sudah dibuahi (zigot). Zigot
membelah membentuk embrio (bentuk bola), bagian pangkal dari embrio membentuk
kaki masuk kejaringan reseptakel. Bagian terbesar dari janin membentuk
kapsulyang dipisahkan dari bagian kaki zona yang terdiri dari sel-sel yang
disebut tangkai. Kapsul berisi sel induk spora yang berkelompok (elater) yaitu
benang-benang memanjang dengan dinding bagian dalam terpilin. Setelah miosis
terbentuklah tetraspora, tangkainya yang memanjang arkegonium yang melebar jadi
pecah dan kapsul jadi terdorong ke bawah. Kapsul lalu mongering dan terbuka
memancarkan spora, lepasnya spora dari kapsul dibantu dengan adanya elater yang
sifatnya higroskopik. Akibat mengeringnya kapsul elater menggulung, menjadi
kering dan mengadakan gerakan sentakan yang melempar spora ke udara
Lumut Daun ( Bryopsida sp).
Lumut daun
dapat tumbuh di atas tanah-tanah gundul yang periodic mengalami masa
kekeringan, bahkan di atas pasir yang bergerak pun dapat tumbuh. Selanjutnya
lumut-lumut itu dapat kita jumpai di antara rumput-rumput, di atas batu-batu
cadas, pada batang dan cabang-cabang pohon, di rawa-rawa tetapi jarang di air.
Bryopsida merupakan class lumut terbesar, terdiri 95% dari seluruh spesies
lumut, kira-kira 9.500 spesies.Kelompok ini terkenal dengan memilikinya spore
capsules dengan gigi yaitu Arthrodontous; yang terpisah dari lainnya dan
tergabung di dasar dimana mereka mengikat untuk membuka capsule. Gigi ini
mengemuka saat penutup operculum jatuh. Pada kelompok lumut lain, capsule
adalah nematodontous dengan operculum terikat, atau lainnya membuka tanpa
operculum atau gigi.
Ciri-ciri:
ü Bryopsida adalah kelas yang terbesar di
antara anggota Bryophyta lainnya dan paling tinggi tingkat perkembangannya
karena baik gametofit maupun sporofitnya sudah mempunyai bagian-bagian yang
lebih kompleks.
ü Gametofit dari lumut daun umumnya dibedakan
dalam 2 tingkatan yaitu protonema yang terdiri dari benang bercabang-cabang,
dan gametafora yang berbatang dan berdaun.
ü Sporogonium dari lumut daun terdiri atas
bagian kaki, seta dan kapsul. Selanjutnya bagian kapsul mempunyai bagian-bagian
yang dinamakan apofise, kotak spora atau teka, dan tutup atau operkulum. 4.
Kebanyakan ahli bryologi membagi Bryopsida menjadi 3 anak kelas yaitu
Sphagnidae, Andreaeidae, dan Bryidae. Perbedaan dari ketiga anak kelas tersebut
terutama terletak pada struktur anatomi sporogoniumnya.
ü Anak kelas Sphagnidae mempunyai ciri-ciri
antara lain: protonema berbentuk daun kecil yang terdiri dari satu lapis sel,
gametafora pada ujungnya membentuk cabang-cabang sebagai roset yang menyerupai
jambul dan tidak mempunyai rizoid. Sporofit didukung oleh perpanjangan ujung
batang yang namanya pseudopodium.
ü Andreaeidae mempunyai persamaan dengan
Sphagnidae dalam hal sporofitnya yang didukung oleh pseudopodium, tetapi
berbeda dalam hal cara membukanya kapsul spora yaitu dengan membentuk 4 katup.
ü Anggota Bryidae yang tergolong Stegocarpi
mempunyai peristoma pada kapsul sporanya, didasarkan atas sifat dari
peristomanya Bryidae dibedakan menjadi 2 golongan yaitu Nematodonteae dan
Arthrodonteae.
ü Peristoma adalah gigi-gigi atau rambut-rambut
yang mengelilingi stoma pada kapsul spora-spora yang dapat mengadakan gerakan
higroskopis, yaitu apabila spora-spora sudah masak peristoma bergerak membuka
ke arah luar hingga spora dapat keluar.
ü Dalam klasifikasi lumut daun, bentuk kapsul,
jumlah gigi peristom, bentuk operkulum maupun kaliptra dapat dijadikan dasar
penggolongan yang penting.
ü Protonema sekunder ialah protonema yang tidak
berasal dari perkecambahan spora, biasanya berupa benang-benang hijau seperti
ganggang. Melalui tunas-tunas yang timbul dari prononema sekunder dapat
terbentuk individu yang lebih banyak.
Susunan
Tubuh
Lumut daun
pada substrat dengan menggunakan rizoid yang multiseluler yang dapat
bercabang-cabang. Mempunyai daun yang berusuk dan tersusun dalam 3-8 deret pada
sumbunya. Sumbu (batang) pada lumut daun biasanya menunjukkan deferensiasi
menjadi epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Perkembangbiakan
Alat-alat
kelamin terkumpul pada ujung batang atau pada ujung cabang-cabangnya, dan
dikelilingi oleh daun yang letaknya paling atas. Daun-daun itu kadang-kadang
mempunyai bentuk dan susunan yang khusus dan seperti pada jungermaniales juga
dinamakan Periantum.
Alat-alat
kelamin itu dikatakan bersifat banci atau berumah satu, jika dalam kelompok itu
terdapat kumpulan arkegonium dan anteridium terpisah tempatnya. Diantara
alat-alat kelamin dalam kelompok itu biasanya terdapat sejumlah rambut-rambut
yang terdiri dari banyak sel dan dapat mengeluarkan suatu cairan. Seperti pada
tubuh buah fungi rambut-rambut steril itu dinamakan Parafisis.
Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)
Bentuk
tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa
kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Dijumpai
ditepi-tepi sungai atau danau dan seringkali disepanjang selokan, dan ditepi
jalan yang basah atau lembab. Contohnya Anthocerros sp.
Ciri-ciri
ü tubuhnya mirip lumut hati, ttpi berbeda pd
sporofitnya
ü berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata
lumut ini berkerabatan plg dekat dgn tumbuhan berpembuluh dibanding dari kelas
lain pada tumbuhan lumut
ü gametofitnya berupa talus yg lebar dan tipis
dgn tepi yg berlekuk
ü rhizoid berada pada bagian ventral.
ü habitatnya didaerah yg mempunyai kelembaban
tinggi. Cthnya, Anthoceros leavis.
Susunan
tubuh
Tubuh utama
berupa gametofit yang mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh,
biasanya melekat pada tanah dengan perantara-perantara rizoid-rizoid susunan
talus masih sederhana, sel-selnya hanya mempunyai suatu kloroplas dengan satu
pirunoid besar. Pada sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup
berbentuk ginjal.
Sporofit
umumnya berupa kapsul yang berbentuk silender dengan panjang antara 5-6 cm.
pangkal sporofitnya dibungkus dengan selubung dari jaringan gametofit.
Perkembangbiakan
Secara
seksual, dengan membentuk anteridium dan arkhegonium. Anteridium terkumpul pada
suatu lekukan sisi atas talus arkegonium juga terkumpul pada suatu lekukan pada
sisi atas talus. Zigot mula-mula membelah menjadi dua sel dengan suatu dinding
pisah melintang. Sel diatas terus membelah yang merupakan sporogenium diikuti
oleh sel bagian bawah yang membelah terus-menerus membentuk kaki ang berfungsi
sebagai alat penghisap, bila sporogenium masak makan akana pecah seperti buah
plongan s, menghasilakan jaringan yang terdiri dari beberapa deretan sel-sel
mandul yang dinamakan kolumila inin diselubungi oleh sel jaringan yang
akemudian menghasilkan spora, yang disebut arkespora.
2.7. Peran
Tumbuhan Lumut Dalam Ekosistem
Tumbuhan
lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air
(karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutanLumut
ditemukan terutama di area sedikit cahaya / ringan dan lembab. Lumut umum di
area berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan di
kota besar. Beberapa bentuk mempunyai menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi
ditemukannya. Beberapa jenis dengan air, seperti Fontinalis antipyretica, dan
Sphagnum tinggal / menghuni rawa. Seperti itu, lumut semi-aquatic melebihi cakupan
panjangnya normal di lumut terestrial. Di mana saja mereka terjadi, lumut
memerlukan kelembaban untuk survive. Oleh karena tipis dan ukuran jaringan yang
kecil, ketiadaan kulit jangat (mencakup dari lilin untuk mencegah kekurangan
air), dan kebutuhan akan air cairan untuk menyudahi fertilisasi. Beberapa lumut
dapat survive dengan kekeringan, kembali hidup di dalam beberapa jam hidrasi.Di
garis lintang utara, sisi batu karang dan pohon yang utara akan biasanya
mempunyai lebih banyak lumut dibanding seberang. Ini diasumsikan untuk menjadi
sisi pohon yang yang sun-facing. Di hutan dalam di mana cahaya matahari tidak
menembus, lumut tumbuh subur sama pada saat pada batang pohon.
2.8. Manfaat
Bryophyta
Ada suatu
market substansiil yang mengumpulkan lumut dari yang liar. Penggunaan lumut
tetap utuh terutama di florist trade dan untuk dekorasi rumah. Lumut jenis
Sphagnum juga komponen utama bahan bakar, yang mana ditambang untuk penggunaan
sebagai bahan bakar, sebagai aditip lahan perkebunan, dan jelai bertunas
dikeringkan pada pemroduksian Scotch Whisky.Sphagnum, biasanya jenis cristatum
dan subnitens, dipanen selagi masih bertumbuh dan dikeringkan digunakan di
kamar anak anak dan hortikultura sebagai medium pertumbuhan. Praktek tanah Pada
Perang dunia II, Sphagnum digunakan sebagai PPPK yang dipakaian pada luka
prajurit, lumut ini adalah sangat menyerap dan mempunyai kekayaan
antibacterial. Beberapa awal orang-orang menggunakannya sebagai diaper dalam
kaitan dengan absorbency. Di United Kingdom, Fontinalis antipyretica biasa
digunakan untuk memadamkan api seperti ditemukan di sejumlah substansiil di
sungai yang slow-moving dan lumut menahan volume air yang besar membantu
memadamkan nyala api tersebut. Di Finlandia, Peat mosses sebagai bahan bakar lumut
telah digunakan untuk membuat roti selama kelaparan. Di Mexico, lumut digunakan
pada Dekorasi Natal
2.9.
Penyesuaian Bryophyta Dan Masalah Hidup Di Darat
Bryophyta
tidak sesuai sepenuhnya terhadap kehidupan di daratan. Bryophyta bergantung
kepada air untuk hidup. Zigot dan embrio dilindungi daripada pengeringan dengan
terus menetap di dalam arkegonium. Sperma harus berenang dalam kelembapan
luaran untuk sampai ke telur,oleh sebab itu Bryophyta hanya terdapat di tempat
yang lembap. Bryophyta tidak mempunyai tisu vaskular , oleh itu struktur
jasadnya tumbuh rendah daripada tanah untuk mengatasi masalah pengangkutan air.
Genussi gametofit lebih terubahsuai untuk hidup di habitat daratan kerana
sporofit bergantung kepada Genussi gametofit untuk mendapatkan bekalan makanan
dan perlindungan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan kecil
yang termasuk division Bryophyta.
Mempunyai sel-sel plastida yang
mengandung klorofil a dan b.
Kebanyakan hidup di darat, dan sel-selnya
telah mempunyai dinding yang terdiri dari selulosa.
Susunan tubuh sebenarnya merupakan
gametofit. Pada bentuk primitif tumbuhan lumut helaian berupa thalus
(Marchantia, Riccia, Anthoceros).
Ada dua macam perkembang biakan yaitu:
reproduksi vegetatif dan reproduksi generatif.
Tempat hidup lumut hati pada
tempat-tempat yang basah untuk struktur tubuh higmorf dan pada tempat-tempat
yang kering untuk struktur tubuh yang xemorf (alat penyimpanan air)
Cara hidup lumut hati, sebagai epifit
umumnya menempel pada daun-daun pepohonan dalam rimba di daerah tropika.
Susunan tubuh lumut hati berdasarkan
bentuk talusnya, lumut hati dibagi menjadi dua kelompok yaitu, lumut hati
bertalus dan lumut hati berdaun
Perkembang biakan lumut hati ada dua
yaitu secara aseksual menggunakan spora dan tunas, secara seksual contoh
Marchantia, dan anteridium terpancang pada permukaan atas, bentuknya seperti
cakram.
Pada lumut daun, tempat hidupnya tumbuh
di tempat agak terbuka.
Susunan tubuh lumut daun melekat pada
substrat dengan menggunakan rizoid yang multiseluler bercabang-cabang.
Perkembangbiakan lumut daun ada dua yaitu
berumah satu jika dalam kelompok itu terdapat arkegonium maupun anteridium dan
berumah dua jika kumpulan arkegonium dan anteridium terpisah.
Dijumpai ditepi-tepi sungai atau danau
dan seringkali disepanjang selokan, dan ditepi jalan yang basah atau lembab.
Tubuh utama berupa gametofit yang
mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh, biasanya melekat pada
tanah dengan perantara-perantara rizoid-rizoid susunan talus masih sederhana,
sel-selnya hanya mempunyai suatu kloroplas dengan satu pirunoid besar.
Secara seksual, dengan membentuk anteridium
dan arkhegonium.
B. Saran.
Bagi para
pembaca dan teman-teman mahasiswa yang lainnya, jika ingin menambah wawasan dan
ingin mengetahui lebih jauh, maka penulis mengharapkan dengan rendah hati agar
lebih membaca buku-buku lainnya yang berkaitan dengan judul “ BRYOPHYTA (
TUMBUHAN LUMUT ) “.
DAFTAR
PUSTAKA
• Anonymous.2009.http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Mossopolis.jpg
Koloni lumut tebal / padat di hutan yang dingin. Diakses tanggal 13 januari
2009.
• Anonymous.2009.http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_lumut.
Diakses Tanggal 13 januari 2009.
• Tjitrosoepomo, Gembong. 2003.
Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
|
Komentar
Posting Komentar